Sumber : https://iquitsugar.com/faqs/can-eat-bread-quit-sugar/ |
Mikroorganisme atau jasad renik merupakan makhluk hidup
berukuran sangat kecil yang terdapat dalam jumlah yang sangat banyak dan dapat
hidup pada berbagai tempat di alam termasuk pada bahan makanan yang dikonsumsi
manusia dimana jika jumlah mikroba yang terdapat dalam bahan pangan tersebut
melebihi batas cemaran tentunya dapat menimbulkan dampak negatif apabila
seseorang mengkonsumsinya. Lantas bagaimana cara untuk mengetahui jumlah
mikroba yang terdapat pada suatu bahan? Nah salah satunya dapat dilakukan
dengan melakukan perhitungan terhadap jumlah mikroba atau enumerasi dengan
metode total plate count, untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu perhitungan jumlah mikroba dan metode total plate count langsung saja cek
postingan kali ini.
Pengertian dan Fungsi Enumerasi Mikroba
Enumerasi adalah teknik perhitungan jumlah mikroba
dalam suatu media tanpa mengidentifikasi jenis mikroba baik itu bakteri, khamir, maupun kapang. Tujuan dari enumerasi
adalah untuk mengetahui jumlah sel yang mungkin terdapat pada
suatu bahan terutama bahan makanan yang disimpan dalam waktu
tertentu.
Metode Enumerasi
Enumerasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan metode
enumerasi mikroba secara langsung dan metode enumerasi mikroba secara tidak
langsung. Metode enumerasi
mikroba secara langsung merupakan cara menghitung
total dari jumlah sel mikroba baik sel yang hidup maupun sel yang mati dalam suatu sampel secara mikroskopik. Kelebihan metode ini ialah
dapat menghitung jumlah mikroorganisme lebih cepat dan dapat mengetahui
informasi tambahan tentang mikroba yang sedang dihitung sedangkan kekurangan
dari metode ini ialah sel mikroba yang hidup dan mati
dianggap sama. Berbeda dengan enumerasi mikroba secara langsung, enumerasi mikroba secara tidak
langsung dapat
menghitung jumlah mikroba yang masih
hidup saja sehingga hasilnya lebih akurat, namun kekurangannya ialah
membutuhkan waktu inkubasi yang lama sehingga hasilnya tidak bisa didapatkan dalam waktu
yang cepat. Metode enumerasi atau perhitungan mikroba secara tidak langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan turbidometer dan dengan metode total
plate count (TPC) namun sesuai dengan judul postingan kita kali ini maka
yang akan kita bahas khusus dengan metode total
plate count (TPC).
Pengertian dan Prinsip Metode Total Plate Count
Metode
Total Plate Count (TPC) merupakan
suatu metode untuk menghitung jumlah mikroba pada media. Prinsip dari metode
hitungan cawan atau Total Plate Count
(TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme pada media agar, sehingga
mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Pada metode ini, teknik
pengenceran merupakan hal yang harus dilakukan. Pengenceran berfungsi untuk mengurangi konsentrasi mikroba
yang terlarut dalam sampel sehingga nantinya jumlah mikroorganisme dapat diketahui secara spesifik sehingga didapatkan hasil perhitungan
yang tepat,
jadi sebelum mikroorganisme ditumbuhkan dalam media, terlebih
dahulu dilakukan pengenceran pada sampel atau bahan yang digunakan menggunakan larutan fisiologis.
Prosedur Perhitungan Jumlah Mikroba : Metode Total Plate Count
Prosedur perhitungan jumlah mikroba dengan metode total plate count dilakukan dengan cara menggambar garis kuadran yang membagi cawan petri yang telah berisi inokulum mikroba menjadi empat bagian. Setelah itu jumlah koloni mikroba per kuadran dihitung dengan jumlah koloni berdasarkan Standart Plate Count (SPC), yaitu antara 30 – 300 koloni, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan rumus Total Plate Count (TPC).
Adapun rumus perhitungan jumlah mikroba ialah sebagai berikut:
Keterangan :
fp
: Faktor pengenceran
Dalam
perhitungan jumlah mikroba hanya koloni yang berjumlah 30-300 saja yang
digunakan, hal ini disebabkan jika jumlah koloni terlalu banyak maka beberapa
sel akan tumbuh membentuk
koloni yang
saling bertumpuk dan memperbesar kemungkinan
terjadinya
ketidakakuratan dalam perhitungan
karena dua koloni yang bertumpuk tersebut tetap dihitung satu koloni.
Apabila koloni terlalu sedikit maka nantinya secara statistik jumlah mikroba
yang dihasilkan rendah. Jika
terdapat koloni kurang dari 30 artinya penceran terlalu tinggi, sedangkan jika terdapat koloni
lebih dari 300 artinya pengenceran terlalu rendah. Secara statistik kisaran jumlah koloni yang
paling baik adalah antara 30-300 koloni.
Sekian dulu postingan kali ini semoga dapat bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Rosalia,
Fitri. 2010. Analisis Pendapatan Usaha tani dan Pemasaran Jagung Varietas
Hibrida Pada Lahan Sawah Irigasi di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Bandar
Lampung : Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
Waluyo,
Lud. 2005. Mikrobiologi Umum.
Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Good
BalasHapusWahh,, pembahasannya menarik. Dan bermanfaat
BalasHapusmaterinya sangat jelas dan kereeen..
BalasHapus