Sumber : http://www.motherearthnews.com/real-food/ |
Seiring dengan perkembangan zaman pemanfaatan mikroorganisme dalam
kehidupan sehari-hari juga semakin meningkat, dalam bidang pangan misalnya
mikroorganisme digunakan untuk proses pembuatan roti, anggur, keju, tempe,
tape, dan lain-lain. Tidak hanya dalam bidang pangan mikroorganisme juga
seringkali diteliti untuk dipelajari sifat dan karakteristiknya untuk
kepentingan penelitian di bidang lainnya yang melibatkan mikroorganisme dimana
untuk melakukan hal tersebut tentunya seseorang harus dapat menumbuhkan mikroorganisme
di tempat yang baru untuk memudahkan penelitian terhadap mikroorganisme. Nah
pertanyaan yang muncul ialah mengapa tidak mudah dilakukan di tempat asalnya
saja? karena jika penelitian langsung dilakukan ditempat asalnya misalnya
dialam, maka sulit bagi seorang peneliti untuk mengkondisikan lingkungan sesuai
dengan yang diinginkan untuk menumbuhkan mikroba tertentu, sebagai mana kita
ketahui pertumbuhan mikroba juga sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Nah...
disinilah pentingnya suatu proses yang disebut dengan inokulasi. Mau tau lebih
lanjut tentang apa itu inokulasi? silahkan scroll
penjelasan berikut.
Pengertian, Prinsip, dan Tujuan Inokulasi
Inokulasi adalah suatu proses atau
kegiatan memindahkan mikroorganisme baik bakteri maupun jamur dari medium
yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip dari inokulasi mikroba ialah memindahkan mikroorganisme dari tempat
asalnya ke media buatan yang komposisi nutrisinya telah disesuaikan dengan
kebutuhan optimum pertumbuhan mikroba. Tujuan
dari inokulasi mikroba ialah untuk mempermudah penanganannya pada saat diteliti karena lebih mudah
untuk mengkondisikan lingkungan pertumbuhan mikroba dan kebutuhan penelitian
lainnya apabila mikroorganisme telah dipindahkan ke media yang baru yang telah
sesuai dengan keperluan penelitian.
Bedanya Inokulasi dan Isolasi
Pada postingan sebelumnya kita sudah
membahas tentang isolasi mikroba (Klik disini), meski namanya mirip namun
inokulasi berebeda dengan
isolasi karena pada inokulasi mikroba yang tumbuh bisa saja berasal dari
beberapa koloni mikroba yang berebeda sedangkan pada isolasi, mikroba yang dihasilkan tumbuh dari satu jenis
mikroorganisme.
Metode inokulasi
Sumber : Hafsan, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Universitas Islam Alauddin Makassar |
Setelah membahas tentang pengertian, prinsip, tujuan dan bedanya inokulasi dan isolasi, kita akan lanjut dengan membahas tentang metode yang digunakan dalam inokulasi. Metode inokulasi ialah suatu teknik yang digunakan dalam proses menumbuhkan mikroba, dimana terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam inokulasi yaitu metode sebar (spread plate method) dan metode tuang (pour plate method).
1. Metode Sebar (Spread Plate Method)
Sumber : Hafsan, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Universitas Islam Alauddin Makassar |
Metode sebar (spread plate method) adalah suatu metode atau teknik inokulasi yang dilakukan dengan cara meratakan suspensi mikroba di atas permukaan media agar yang telah mengeras pada cawan petri. Pada metode spread plate terdapat satu lapisan media dan satu lapisan suspensi mikroba. Metode spread plate ini cocok digunakan untuk menumbuhkan mikroba jenis aerob yaitu mikroba yang mebutuhkan oksigen untuk kelangsungan kehidupannya karena pada permukaan media agar terdapat suplai oksigen yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.
2. Metode Tuang (Pour Plate Method)
Sumber : Hafsan, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Universitas Islam Alauddin Makassar |
Metode tuang (pour plate method) adalah suatu metode atau teknik inokulasi yang dilakukan dengan cara menuangkan suspensi mikroba diantara media agar yang belum memadat pada cawan petri, lalu dihomogenkan dan didinginkan. Hal ini akan menyebarkan sel-sel mikroba tidak hanya tumbuh pada permukaan agar yang kaya akan oksigen (O2) melainkan juga di dalam agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen, oleh karena itu metode ini cocok untuk menumbuhkan mikroba jenis aerob maupun anaerob fakultatif yaitu mikroba yang dapat hidup dengan baik pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen yang rendah.
Yups, mungkin cukup sekian postingan kali ini semoga dapat bermanfaat dan
sampai jumpa pada postingan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta :
Djambatan.
Hafsan,
dkk. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi.
Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Good job
BalasHapusGood
BalasHapusThanks infonya ;)
BalasHapus